Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kusnardi Hadiri Panen Raya Nusantara Mewakili Gubernur
Lampung Tengah -Beritaphoto.id
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi, mewakili Gubernur Lampung menghadiri Panen Raya Nusantara di Kelompok tani Adem Ayem, Kampung Untoro Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu (11/3/2023).
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi yang membacakan sambutan tertulis Gubernur Lampung mengatakan, bahwa komoditas padi merupakan komoditas pangan strategis yang merupakan pangan pokok masyarakat Indonesia. Pemerintah harus dapat menjamin ketersediaan pangan khususnya beras dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik serta harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Puncak panen padi di Provinsi Lampung dimulai dari bulan Februari, Maret, April sampai bulan Mei luasan diperkirakan mencapai 304.456 hektar dengan rincian : Februari sekitar 26.656 hektar, Maret : 68.414 hektar, April : 111.956 hektar dan Mei seluas 97.431 hektar,” ujarnya.
Kusnardi menambahkan, Kontribusi produksi padi Provinsi Lampung Tahun 2022 sebesar 4,91% dari produksi nasional sebesar 54,74 juta ton GKG. Capaian produksi sebesar 2.688.180 ton GKG atau meningkat 8,16% dibandingkan produksi padi tahun 2021 sebesar 2.485.455 ton GKG menempatkan Provinsi Lampung sebagai penghasil padi peringkat ke-2 Sumatera dan 6 secara nasional. Kabupaten Lampung Tengah memberikan kontribusi produksi padi Provinsi Lampung sebesar 10,5% atau menempati urutan ke-1.
Pemprov Lampung .menyambut baik diadakannya Panen Raya Nusantara ini karena sebagaimana diketahui bahwa saat ini merupakan puncak-puncaknya panen padi hampir diseluruh areal persawahan.
“Salah satu bentuk perhatian pemerintah, kita akan menyatukan antara produsen penghasil gabah yaitu petani dengan mitra yang akan menampung hasil produksi gabah petani, mungkin penggilingan yang ada di sekitar sini, PERPADI ataupun dari BULOG,” ucapnya.
Perkiraan puncak panen padi terjadi pada bulan Maret ini, bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu pada bulan April – Mei. Untuk mengendalikan harga gabah agar tidak turun terus menerus akibat produksi gabah yang berlimpah sebaiknya petani ikut bergabung dalam korporasi sehingga dapat memiliki kekuatan yang lebih untuk menentukan harga atau memanfaatkan fasilitas yang diberikan melalui KPB.
Tujuan akhir dari pembangunan pertanian adalah peningkatan kesejahteraan petani, berdasarkan Nilai Tukar Petani pada tahun 2021 mencapai 108,34 sedangkan tahun 2022 mencapai 109,00 artinya ada peningkatan 0,66.
Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani tersebut tidaklah mudah karena dihadapkan pada kondisi permasalahan dan tantangan pembangunan yang tidak ringan. Diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian (*)