Bandarlampung,Beritaphoto.id
Pandemi Covid-19 Virus Corona yang sudah berlangsung selama kurang lebih satu tahun di Bumi Nusantara. Keadaan tersebut membuat semua sektor terguncang meski tidak fatal, termasuk dunia pendidikan nasional.minggu (10/1/2021)
Di Kota Bandarlampung salah satu Kota di Provinsi Lampung yang merupakan Ibukota Provinsi. Sempat menjadi zona hijau saat daerah lain bergejolak dengan Covid, namun kemudian menjadi zona merah lalu oranye dan merah lagi lalu diawal tahun 2021 di awal Bulan Januari Bandarlampung kembali berstatus zona oranye.
Keadaan pandemi covid-19 Kota Bandarlampung yang tidak stabil, membuat Pemerintah setempat memutusakan Sekolah kembali dari rumah sampai dengan April mendatang. Bila benar-benar anak-anak Sekolah masuk di Bulan April, maka mereka hanya punya waktu 2 bulan untuk belajar, sebelum ujian kenaikan kelas.
Keputusan Pemerintah Kota Bandarlampung kembali memperpanjang kegiatan belajar dari rumah, melalui surat edaran Walikota nomor 420/1534/III.I/2020,
kegiatan belajar Daring siswa di perpanjang hingga 4 April 2021. Rencananya Sekolah di Bandarlampung akan melakukan belajar tatap muka pada awal Januari ini, namun perkembangan covid membuat Walikota mengeluarkan surat edaran perpanjangan Daring.
Surat edaran yang ditujukan kepada kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala SD/MI, SMP/MtS Negeri dan swasta se-kota Bandarlampung, serta pengelola satuan anak usia dini (TK/KB/SPS/TPA) serta lembaga kursus, Bimbel dan PKBM.
Menurut Walikota Herman HN, Kebijakan ini diambil tentunya dengan memperhatikan penyebarannya covid-19 yang belum menunjukan penurunan. Dia juga menambagkan Dinas Pendidikan dan Sekolah yang ada di Bandarlampung, harus mengikuti kebijakan Walikota walau kewenangan ada di Gubernur.
Herman juga menjelaskan keputusannya ini sesuai dengan peraturan dalam SKB 4 Menteri, bahwa daerah dengan zona merah dan oranye dilarang untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Harapannya adalah tenaga pendidik atau kependidikan dapat menjalankan tugasnya sesuai petunjuk yang ditetapkan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Sementara itu salah satu guru SDN 2 Pesawahan Telukbetung Selatan Bandarlampung Nasyaratul Ilmi Mukti SPd mengatakan, mereka sebagai guru cukup prihatin dengan keadaan ini karena tidak bisa mengajar secara langsung sehingga mengerti perkembangan satu persatu muridnya. Bahkan tahun ini sudah dipastikan, mereka tidak mengenal murid karena tidak pernah bertatap muka.
“Kami guru wali kelas. Tentunya kurang memahami murid-murid karena tidak berinteraksi secara langsung. Kalau memang sampai April baru masuk. Maka cuma kurang lebih dua bulan tatap muka, lalu mereka ujian dan naik kelas. Bagaimana yang guru mata pelajaran, tentunya sulit mengenali muridnya,” kata Ibu Nana sapaan akrab Nasyaratul Ilmi Mukti.
Hal senada juga disampaikan salah satu guru MIN 7 Jagabaya Bandarlampung Linda Nungsih SPd, Ibu guru yang mengajar mata pelajaran olahraga itu mengatakan, bahwa sampai saat ini (Januari 2021, red) dirinya belum mengenal secara khusus terhadap muridnya, mengingat dirinya adalah wali kelas yang bertanggung jawab atas kelas tersebut.
“Kami sebagai guru sangat senang saat ada pemberitahuan bahwa belajar tatap muka akan berlangsung awal tahun 2021 ini. Namun kembali diundur samapi April. Tugas dan tanggung jawab wali kelas sangat berat, mereka belajar di sekolah hanya dua Bulan lalu ujian kenaikan kelas. Lalu libur dan berganti murid,” katanya menjelaskan.
Mereka berharap pandemi covid-19 virus corona cepat berlalu dari Bumi Nusantara, mengingat vaksin untuk covid sudah masuk ke Indonesia dan sudah distribusika ke daerah-daerah, termasuk Provinsi Lampung bahkan di Kota Bandarlampung. Bila vaksin sudah di berikan kepada masyarakat dan pandemi meredah bahkan berakhir, maka kegiatan belajar dan mengajar kembali berlangsung.
(herman)