Kalapas Kalianda Murka dengan ada Dugaan sewa menyewa ponsel di Lapas Kalianda

oleh

Beritaphoto.id
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kalianda, Lampung Selatan diduga ada penyewaan ponsel melalui para pegawai dan tamping yang ada di Lapas Kalianda setempat.

Berdasarkan informasi pengaduan dari masyarakat, bahwa penyewaan alat komunikasi ponsel milik para pegawai tersebut disewakan dengan kisaran biaya dalam kurum waktu perbulan mulai dari Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta.

Menanggapi hal tersebu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kalianda, Chandran Lestyono mengatakan, bahwa pihaknya telah melarang keras adanya peredaran ponsel di dalam Lapas.

Bahkan pihaknya selalu memberikan solusi yang terbaik untuk warga binaan dalam melakukan komunikasi dengan keluarga melalui Wartelsus yang ada di Lapas tersebut.

“Bukan saya melarang untuk berkomunikasi. Kami memang melarang penggunaan ponsel, tapi kami memberikan solusi dengan adanya Wartelsus. Karena itu silahkan dipergunakan,” katanya di Kalianda, Rabu.

Dia melanjutkan, menurutnya adanya peredaran ponsel di dalam Lapas sendiri berawal dari adanya kesepakatan antara warga binaan berdama petugas setempat.

Dalam sewa menyewa ponsel, lanjut dia, dimungkin kan saat itu warga binaan memancing melalui petugas atau oknum untuk cari celah-celah agar dapat memegang ponsel melalui cara sewa menyewa.

“Jika tidak ada yang membutuhkan seperti warga binaan yang memamcing-mancing, maka kemungkinan oknum kami tidak kungkin menyediakan ponsel yang dapat disewakan oleh para warga binaan. Karena ada yang memancing dan pegawai terpancing sehingga terjadi komitmen, jadi ketika sudah berjalan namun komitmen melanggar kesepakatan maka akhirnya muncul masalah seperti ini. Akhirnya terjadi Pungli, padahal jika tidak ada kesepakatam seperti sewa menyewa atau pakai saja Wartelsus maka tidak akan terjadi Pungli,” kata dia.

“Dari jauh-jauh hari sejak saya masuk, saya sudah wanti-wanti. Ketika mendapatkan ponsel maka langsung saya hancurkan. Karena kita sudah informasikan tolong yang dilarang jangan dilanggar, jadi baik pegawai maupun warga binaan saya tidak kasih ampun. Jika tidak bisa di bina maka saya binasakan. Saya sudah katakan jangan susahkan kekuarga kalian, karena kalian disini sudah tidur enak dan makan enak tanpa membayar listrik. Jdi jangan aneh-aneh apalagi memegang ponsel,” tegasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *